Tumbuh Bersama, Maju Bersama Menuju Transformasi STAKat Negeri Pontianak dalam Dies Natalis Ke 7

17 January 2024


Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKatN) Pontianak  menggelar dies natalies ke-7 bertempat di Gedung Praktik Liturgi, Rabu, 17 Januari 2024 dengan mengusung tema “Tumbuh Bersama, Maju Bersama Menuju Transformasi STAKat Negeri Pontianak”. 

Serangkaian acara dilaksanakan dalam memperingati Dies Natalies STAKat Negeri Pontianak yang ke-7. Kegiatan bakti sosial seperti donor darah, kunjugan ke panti serta beberapa acara lomba dilaksanakan mulai tanggal 8 s.d 14 Januari 2024 dan ditutup dengan acara puncak pada 17 Januari 2024. Serangkaian acara lomba yang dilaksanakan meliputi lomba volley campur, tenis meja, vocal group, menghias tumpeng, katekese audiovisual hingga membuat poster Dies Natalis. Tidak hanya itu, kegiatan jalan santai untuk memperat tali persaudaraan seluruh civitas akademika STAKat Negeri Pontianak juga dilaksakan pada 15 Januari 2024 dan dilanjutkan dengan kegiatan orasi ilmiah yang dipimpin oleh Pastor Prof. Dr. William Chang, OFM Cap yang berlangsung pada tanggal 16 Januari 2024.

Puncak perayaan acara Dies Natalis Ke 7 dilaksanakan tepat pada hari ulang tahun STAKat Negeri Pontianak yaitu pada tanggal 17 Januari. Acara puncak Dies Natalis dimulai dengan acara Misa Dan Pembinaan Rohani yang dipimpin oleh Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus.

Acara puncak perayaan Dies Natalis ke-7 ini terasa special karena dihadiri oleh Dirjen Bimas Katolik RI, Bapak Drs. Suparman, S.E.,M.Si, Direktur Pendidikan Bimas Katolik RI, Bapak Dr. Salman Habeahan, S.Ag.,M.M., beserta tim Bimas Katolik dalam upaya tumbuh bersama Maju Bersama Menuju Transformasi STAKat Negeri Pontianak menjadi institut.  

“Saya berharap STAKat Negeri Pontianak sebagai sekolah tinggi keagamaan Katolik negeri pertama dapat menjadi role model dan dapat berkiprah tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar Indonesia.” Ungkap Dirjen Bimas Katolik dalam sambutannya.

Lebih lanjut Bapak Drs. Suparman, S.E.,M.Si  menekankan pentingnya terobosan pengembangan cyber di lingkungan STAKat Negeri Pontianak.  

“Saya berharap pendidikan jarak jauh dapat dikelola dengan baik sehingga mahasiswa/i STAKat Negeri Pontianak dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas. Kami juga terus bekerja sama dengan gereja sehingga terbentuklah pendidikan yang berbasis gereja dimana tercipta kualitas mahasiswa Katolik yang memiliki pengetahuan yang tinggi yang juga didukung oleh moralitas yang baik.”

Senada dengan harapan Bapak Dirjen, Mgr. Agustinus Agus selaku Uskup Agung di Keuskupan Agung Pontianak menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Gereja Katolik dan pemerintah dalam membentuk pendidikan Katolik di Indonesia.

“Saya sangat setuju bahwa harus tercipta kerjasama antara pemerintah dan gereja Katolik. Saya harap STAKat Negeri Pontianak sebagai sekolah tinggi agama Katolik pertama dan satu-satunya di Indonesia dapat menjadi role model dimana Gereja Katolik tidak perlu ragu lagi untuk bekerja sama dengan pemerintah.” Ungkap Mgr. Agustinus Agus.

Dr. Sunarso, S.T.,M.Eng selaku Ketua STAKat Negeri Pontianak secara khusus menyampaikan kesan dan harapannya akan STAKat Negeri Pontianak dalam ulangtahunnya yang ke -7.

“Dies ke 7 kali ini adalah momen kesempatan unik bagi STAKat Negeri Pontianak untuk bertransformasi dari sekolah tinggi menjadi institut. Meski kami paham tentunya masih banyak yang harus kami benahi.”

Menanggapi terobosan dalam teknologi dan informasi digital, Ketua STAKat Negeri Pontianak menyampaikan bahwa peningkatan kualitas akademik serta teknologi dan informasi digital menjadi poin penting untuk diterapkan dan ditingkatkan.

“Kami sudah menerapkan penggunaan teknologi dan informasi digital dari tahun lalu dan terus kami tingkatkan setiap tahunnya.”

Tidak lupa dalam kata penutupnya, Sunarso mengajak seluruh civitas akademika STAKat Negeri Pontianak untuk terus berusaha yang terbaik memperbaiki dan meningkatkan kualitas.

“STAKat Negeri Pontianak adalah rumah dan kita harus terus berjuang dalam meningkatkan kualitas sehingga dalam waktu tidak lama lagi kita dapat bertransformasi menjadi institut.”

 

Penulis: Tetty Novitasari Simbolon