Pembinaan Pegawai STAKat Negeri Pontianak: Penguatan Nilai, Pelayanan, dan Inovasi

28 July 2025


STAKat Negeri Pontianak menyelenggarakan kegiatan pembinaan pegawai pada tanggal 28 Juli 2025. Kegiatan ini menggantikan apel pagi yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin. Seluruh ASN STAKat Negeri Pontianak berkumpul di ruang microteaching untuk mendengarkan pemaparan dari Ketua dan jajaran pimpinan.

 

Dalam pembinaan tersebut, terdapat beberapa poin penting yang disampaikan:

1. Pembentukan Koperasi Pegawai

Kepala Bagian AUAK, Andreas Alsandriata, menyampaikan rencana pembentukan koperasi pegawai. Koperasi ini diharapkan dapat memberikan kepastian izin bagi para pedagang yang berjualan di lingkungan kampus. Selain itu, koperasi akan menjadi sarana penyimpanan uang bagi pegawai, sehingga ketika memasuki masa pensiun atau mengalami mutasi, mereka dapat menarik tabungan yang telah dikumpulkan selama bekerja. Koperasi juga akan memberikan kemudahan dalam bentuk pinjaman dana perjalanan dinas, sehingga tidak memberatkan pegawai.


2. Penguatan Pegawai

Ketua STAKat Negeri Pontianak, Sunarso, memperkenalkan lima CPNS IKN yang sementara ditempatkan di kampus. Mereka diperbantukan pada beberapa program studi seperti Konseling Pastoral, Teologi, Pastoral, dan Magister Teologi. Dengan demikian, jumlah pegawai saat ini mencapai 86 orang (81 ASN + 5 CPNS IKN).

Sunarso menekankan bahwa rasa syukur terhadap kehadiran STAKat Negeri Pontianak harus diwujudkan melalui pelayanan terbaik kepada mahasiswa dan sesama pegawai demi kemajuan institusi.


3. Menjaga Keberagaman dan Menanamkan Nilai Kekatolikan

Sebagai kampus yang menjunjung tinggi keberagaman suku dan agama, STAKat Negeri Pontianak dikenal sebagai tempat yang inklusif dan harmonis. Sunarso menegaskan bahwa meskipun terdapat perbedaan latar belakang, kampus harus tetap menanamkan nilai-nilai kekatolikan, mengingat arti "Katolik" yang bersifat universal.

“Kita adalah keluarga. Maka jangan alergi dengan kata ‘Katolik’, karena artinya universal: ajaran cinta kasih, menjaga lingkungan, dan kesatuan dalam keberagaman. Kita tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tapi juga menanamkan nilai-nilai universal tersebut,” tutur Sunarso.


4. Penerapan Budaya Kerja Kemenag

Dalam pembinaannya, Sunarso menguatkan kembali pentingnya menerapkan 5 Budaya Kerja Kementerian Agama. Pegawai dituntut untuk:

  • Beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi

  • Berinovasi dalam keterbatasan

  • Menjaga integritas sebagai ASN

  • Menjaga konsistensi antara ucapan dan tindakan

Ia menekankan pentingnya integritas akademik, terutama di lingkungan pendidikan tinggi.

“Dalam survei KPK, masih banyak yang menganggap keterlambatan, menyontek, dan plagiasi sebagai hal biasa. Padahal, ini adalah bentuk ketidakdisiplinan akademik. Yang terpenting adalah kontribusi dan pengalaman yang bisa dibagikan dalam tulisan, bukan seberapa tebal halaman karya tulis,” ujarnya sambil membagikan pengalamannya saat menyusun tesis di Jepang.

Memberi teladan akademik melalui kejujuran, menurutnya, adalah hal tersulit namun paling efektif dalam mendidik mahasiswa.


5. Dukungan Beasiswa dan Penelitian

STAKat Negeri Pontianak memberikan dukungan terhadap pengajuan beasiswa pendidikan dan penelitian, terutama yang didanai oleh pihak eksternal. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi keterbatasan dana penelitian yang terpangkas pada tahun 2025. Penelitian diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan kompetensi mahasiswa.


6. Optimalisasi Hari Jumat untuk Pembinaan dan Diskusi

Menyesuaikan kebijakan Work From Anywhere (WFA) dari Kementerian Agama, kampus tetap berkomitmen menjaga pelayanan terhadap mahasiswa. Oleh karena itu, hari Jumat dimanfaatkan secara khusus untuk:

  • Penyelesaian tugas administrasi dosen

  • Diskusi penelitian dan pengabdian

  • Pembinaan rohani (melalui Misa)

  • Bimbingan terhadap mahasiswa


7. Pengembangan Mata Kuliah Umum

Ketua STAKat mendorong Kaprodi dan dosen mata kuliah umum untuk merancang materi yang tidak hanya teoritis, tetapi juga memperkuat keterampilan profesional mahasiswa. Dosen dianjurkan mendesain mata kuliah dengan nilai tambah keahlian, yang berguna di dunia kerja.


Penutup

 

Kegiatan pembinaan ini tidak hanya bertujuan memperkuat struktur organisasi, tetapi juga memperdalam semangat pelayanan, kolaborasi, serta pembentukan budaya akademik yang sehat dan bernilai universal.